Jumat, 30 Maret 2012

INI CITA-CITAKU, APA CITA-CITAMU ???

MODEL, jujur itu adalah cita-cita aku, aku ingin menjadi seorang model terkenal . Namun kata-kata orang-orang sulit menjadi seorang model , apa lagi berkerudungan . namun saya akan buktikan kepada mereka bahwa saya bisa menjdai seorang model terkenal di nasional bahkan internasional . appun yang terjadi aku akan menggapai cita-citaku.

I LOVE IBUKU

waktu aku duduk di kelas 3 smp aku sering membentak ibuku , sering marah-marah dan juga nakal. setelah berapa lama kemudian aku mengalami penyakit tumor yang berada pada tangan kananku. dan kata kyai ayahku, ini pelajaran buat aku karena aku jahat kepada kedua orangtua. dan sejak kejadian itu, aku sangat sedih dan akhirnya aku di operasi . Di Rumah sakit aku sangat terharu karena yang berada di sampingkan adalah seorang ibu yang sangat menyayangi dan juga kakak ku . Namun ketika Operasi berlangsung, ibuku pulang kerumah, tidak ada disampingku dan aku sangat ketakutan kembali. namun ketika telah dioperasi aku sadar dan hanya menyebutkan "ibu.........iiibu......ibuuu." aku sadar sekarang, bahwa surga ada ditelapak kaki ibu. tapi aku malah durhaka kepada beliau. aku mendengar suara tangisan ibuku di samping aku . dan aku sangat beruntung masih punya beliau. karena masih banyak anak yang ditinggalkan oleh ibunya. ya allah makasih engkau telah memberikan aku kedua orangtuanya seutuhnya yang sangat menyayangiku. ^-^

Sabtu, 17 Maret 2012

Awal Perseturuan Kucing dan Tikus

Dulu, berjuta-juta tahun yang lalu, di tahun antah-berantah, tikus dan kucing sangat bersahabat. Mereka berdua bagaikan pasangan seia-sekata yang tiada dipisahkan, baik oleh waktu, maupun jarak yang hampir lekang.

Di mana ada tikus, pasti ada kucing.
Di mana ada kucing, pasti ada tikus.

Sampai suatu hari, tikus mendengar kabar mengenai sebuah tempat di puncak lembah yang menyimpan mata air kehidupan. Konon, barang siapa yang dapat mencapai mata air itu dan meminumnya, dapat memperpanjang usia dan menambah keberuntungan. Mendengar ini, hati tikus pun sangat senang. Buru-buru ia memberitahukan pada kucing.

”Kucing, kucing. Kamu tahu kan tentang mata air kehidupan?”tanyanya pada kucing siang itu, ketika mereka sedang asyik duduk di bawah pohon rindang di samping sungai.

”Tahu. Memangnya kenapa?”

”Ayo kita ke sana!”ajak tikus seketika.

Kucing tampak terperanjat. ”Kamu ini mengada-ada. Perjalanannya jauh sekali. Apa kamu kuat?”

”Kita akan pergi berdua.”

”Apa?!”mata kucing membelalak maksimal.

”Sobat, apa pun kalau kita lakukan berdua, pasti dapat kita atasi, kamu tenang saja.”tikus meyakinkan sekuat tenaga.
Akhirnya, kucing mengiyakan. ”Baiklah.”

* * *

Ternyata benar, perjalanan menuju puncak lembah mata air kehidupan sangat berat. Kucing dan tikus harus melewati hutan yang lebat dan jalanan terjal untuk sampai di sana. Sudah lima hari mereka berjalan, bekal pun mulai menipis.

”Tikus, kamu istirahatlah dulu. Biar aku mencarikan buah untuk kita, sebagai makanan cadangan,”ujar kucing pada tikus. ”Duduklah di bawah pohon itu, jangan pergi-pergi.”

Tikus pun menurut, ia duduk di bawah pohon yang ditunjuk kucing, lalu menyandarkan tubuhnya. Urat nadi dan sendinya seakan mau copot saking capeknya.

Tiba-tiba matanya tertuju pada bekal yang ada di sampingnya. Ada seonggok ikan segar di situ. Bekal milik kucing yang dititipkan padanya. Tikus pun tergoda, pikirannya melayang-layang untuk memakan bekal kucing.

Hmm... bekal kucing tinggal satu, kasihan dia... Ah, tapi, aku kan sahabatnya, masa tidak boleh sih? Lagipula, aku lapar sekali. Bekal dia, bekalku juga. Begitu sajalah...

Tanpa pikir panjang lagi, tikus pun melahap dengan nikmat bekal kucing yang tersisa itu. ”Hmmm... enak sekali. Rupanya begini rasa ikan tu. Nyam nyam nyam...”

Tak terasa, ikan satu-satunya itu pun habis tak berbekas. Tikus mulai panik, bagaimana kalau kucing menanyakan perihal ini? Apa aku mau jawab jujur? Ah, tidak...

”Tikus, aku dapat buahnya!”seru kucing yang tiba-tiba muncul dari kejauhan.

Mendengar itu, dengan ketakutan luar biasa, takut dicerca sabahatnya, tulang belulang ikan yang masih ada di tangan tikus, dilemparkannya begitu saja di sampingnya.

Kucing mendekat dengan riang, ”Ini untukmu.”celetuk kucing seraya memberikan sebuah apel.

Tikus menerima dengan gugup, ”Te... terima kasih.”

”Sama-sama.”

Dan benar, mata elang kucing langsung menyambar pada bekalnya. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati bekalnya kosong, dan hanya ada tulang belulang ikan di tak jauh dari situ.

”Tikus, hei! Siapa yang makan bekalku? Ini bekal kesayanganku!”seru kucing marah.

Tiba-tiba, tikus menangis, ”Maaf, kucing, maaf... aku bukan sahabatmu. Tadi... tadi ada seekor serigala datang dan ingin memakanku! Ka... karena ketakutan... aku beri saja dia ikanmu, supaya dia mau pergi... Maaf, kucing...”

Kucing sangat tersentak. ”Benarkah?”

Tikus mengangguk mantap, ia terkesan dramatis. ”Be... benar.”

Tak lama akhirnya amarah kucing pun mereda, ”Baiklah kalau begitu. Yang penting kamu selamat.”

Tikus mengangguk lagi, kali ini dibuat-buat. Huuh, dasar kucing, mudah dibohongi...

* * *

Entah apa yang terjadi, tikus menjadi licik.
Sudah kesekian kalinya ia membiarkan kucing sendirian mencarikan bekal untuk mereka, dan tikus memilih untuk tetap tinggal di bawah pohon, menghabiskan diam-diam bekal satu-satunya yang sengaja disimpan kucing kalau-kalau suatu saat mereka akan kesulitan mendapatkan buah ataupun ikan.

”Kamu tidak ikut lagi? Ayolah, tikus, ini sudah ketujuh kalinya aku mencari bekal sendirian.”rujuk kucing siang itu.

Tikus memasang tampang iba. ”Tolong, teman... Aku tidak bisa... Kakiku... kakiku sakit... aku ingin beristirahat, tolonglah...”rujuknya berbohong. Tikus yang memang terkenal malas, lagi-lagi tak mau beranjak.

Akhirnya kucing pun mengalah.

”Baiklah, istirahatlah di sini.”dan kucing pun bergegas mencari bekal untuk mereka di sekitar hutan itu.

* * *

Mata air kehidupan tampak bersinar di pagi itu. Tepat ketika kucing dan tikus menginjakkan kaki di puncak lembah.

Tikus tampak terpana. Kucing pun demikian.

Mata air itu seperti telaga, airnya jernih, membuat siapa pun yang melihatnya ingin segera mencicipi kesegarannya.

”Aku duluan yang mandi!”seru tikus seketika.

Kucing yang sudah bersiap ingin masuk telaga terkesiap, ”Tapi, aku ingin masuk...”

”Tidak, tidak, aku duluan yang berhak masuk. Kan aku yang membawamu ke sini!”bentak tikus.

Lagi-lagi, kucing pun mengalah. Ia lebih memilih mengikuti kehendak tikus, daripada merusak persahabatan mereka yang sudah lama terbina.

Tikus yang tak sabar ingin ke sana segera menceburkan diri ke dasar kolam. Namun, ketika itu jua, sesuatu terjadi.

Tiba-tiba, sekujur tubuh tikus mengecil, bulu-bulunya berubah menjadi gelap, ekornya memanjang, giginya tumbuh ke bawah dengan cepat sampai melebihi bibirnya, dan keluar bau tak sedap dari tubuhnya. Merasa seperti itu, tikus pun berteriak histeris.

”Kucing! Kucing! Apa yang terjadi padaku? Apa yang terjadi padaku?”ia tampak ketakutan. ”Kamu! Cepat tolong aku! Cepat, kucing! Oh, tidaaakkk!!!”tikus merasa tubuhnya tak dapat tertarik keluar dari telaga, ia seperti terkunci di tengah danau.

Kucing hendak mendekat ke arah tikus. Ia pun tampak ngeri, sekaligus kasihan melihat sahabatnya. Ia bersiap menceburkan diri ke dalam juga.
Sampai terdengar sebuah suara berat.

”Berhenti kucing. Biarkan saja seperti ini. Tikus ini memang pantas menerimanya.”suara itu berkata kalem.

Kucing menghentikan langkahnya. ”Siapa itu?”

Tikus jauh lebih panik, ”Siapa kau!! Berani-beraninya!!”

”Aku adalah mata air kehidupan ini. Mata air kehidupan yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang menghargai kasih sayang, mata air kehidupan yang menghukum orang-orang tamak dan pendusta.”

Mendengar itu, kucing tak kalah heran. ”Apa maksudmu?”

Tikus jejingkrakan, ”Jangan mengada-ada kau, ya! Tunjukkan wujudmu!”

”Kau ada di tubuhku. Untuk apa aku tunjukkan?”suara itu menjawab, ”Akui kesalahanmu pada kucing, wahai tikus pembohong.”

Kucing menatap tikus, bingung, sekaligus ingin tahu.

”Aku tidak melakukan apa-apa! Aku tikus yang baik! Aku membawa kucing ke sini untuk mendapatkan hidup yang lebih baik! Di mana salahku? Aku tidak bersalah!!!”teriak tikus.

”Kau masih tak mengakui?”suara itu bertanya lagi.

”Aku tidak bersalah!!!”

”Kesalahan sekecil apa pun akan berdampak kalau kau memasuki telaga ini. Kau masih ingin berbohong?”

”Kurang ajaaarrr!!! Aku tidak bersalah! Aku tikus baik!”

BLARRR...

Sebuah cahaya menyelimuti tikus, dan cahaya itu lenyap seketika itu juga. Tak ada perubahan yang terjadi pada diri tikus.

”Aku akan membuatmu membayar keserakahanmu. Kau akan menjadi binatang pengerat, yang harus menggigiti sesuatu apa pun itu, agar gigimu tidak tumbuh. Kalau kau berhenti menggerigiti sesuatu, gigimu akan bertambah panjang beberapa senti tiap jamnya. Kalau kau biarkan itu, kau akan mati!”

”Dasar bodooohh!!! Aku tidak percaya padamuuuu!!!!”

”Ini yang terakhir kali, akui kesalahanmu pada kucing. Sekarang.”

Kucing tak dapat berkata-kata di tepi telaga.

Tikus kembali berteriak, ia masih tak mau mengakui perbuatannya, ”Aku tidak bersalaaahhh!!! Kau jangan memfitnahku!!!”

”Baiklah, tikus bebal. Ini hukuman terakhirku...”

Lagi-lagi, cahaya itu menyelimuti tikus, dan hilang juga.

”Kau akan menjadi makhluk terkutuk. Kau akan tinggal di tempat-tempat kotor dan menjijikkan, tak akan ada satu pun yang akan menyukaimu. Kau akan diburu, dan para manusia akan berlomba-lomba membunuhmu.”

Sekarang tikus menangis tersedu-sedu... ”Aku tidak bersalaaaahhh... Kau kurang ajar!!! Seenaknya mengutuk-ngutuk!!!”

Suara itu berdecak. ”Kau memang pembohong luar biasa. Begitu aku mengeluarkanmu dari sini, kau akan menyesal.”suara itu melanjutkan, ”Kucing, tikus ini yang memakan bekal yang kau simpan untuk kalian berdua. Dia sudah banyak berbohong dalam perjalanan ini, tentang serigala itu, sampai rasa sakit yang ia rasakan karena malas menemanimu mencari buah dan ikan.”

Kucing kaget luar biasa. ”Ap... apa benar itu, Tikus? Tapi tidak, tikus sahabatku!!!”

”Akui, tikus.”

”Tidak!!!”

”Akui saja.”

”Tidaaakkk!!!”

BLUUKK.

Tikus terlempar keluar, dan menelungkup di depan kaki kucing.

”Tikus?”kucing bertanya, antara murka, kasihan, tidak percaya...

”Tidaaakkk!!!!”

”Akan kubuat kau mengakuinya.”ujar suara itu lagi.

BLAAARRRR!!!!

Sesuatu yang tampak lebih dahsyat datang, dan tiba-tiba,
tikus membeberkan perbuatannya cuma-cuma. Kucing sangat terkejut mendengar pengakuan ini.

”Apa kau benar? TIKUS!!! JAWAAABBB!!!”

”Tidaaaakkkk!!!! Tadi bukan aku yang mengatakannya!”Tikus masih keukeuh.

”KITA BUKAN SAHABAT LAGI, TIKUS!!!”seru kucing dengan wajah merah padam. ”KAU MENGKHIANATIKU!!!”

”Tidak, Kucing, itu bohong! Itu bohong!”

”Demi Tuhan, sampai keturunanku kelak, kami akan memusuhimu, bangsa tikus yang bau! Kau tidak hanya tak setia kawan, tapi juga pembohong besar! Kami akan mengejarmu! Kami akan membunuhmu!”

Dan benar, seketika itu juga, dengan amarah yang meletup-letup, kucing berlari mengejar tikus yang ketakutan setengah mati. Dan seperti kita tahu, sejak itu, sampai sekarang, kucing dan tikus menjadi seperti minyak dengan air, tak pernah mau menyatu.

”Kau kehilangan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada ikan, tikus.”suara itu masih berdehem setelah kucing dan tikus pergi dari telaga, ”Sahabat. Kau akan kehilangan sahabatmu jika kau berani menyalahi kepercayaannya.”

Rabu, 07 Maret 2012

CINTA BUTUH PENGORBANAN

Apakah cinta itu berkorban sampai diartikan bunuh diri. Aritnya harus menghilangkan cita-cita dan masa depan demi seseorang. Atau harus menjadi sosok yang bukan dirinya ! Sering kita menyalah artikan cinta itu adalah pengorbanan segalanya, jika ini yang dimaksud pengorbanan, tentu siapapun tidak sanggup melakukannya. Manusia siapapun dia, lebih condong membenarkan dirinya ; milihat sesuatu menurut penilaiannya; mengukur orang lain dengan ukuran dirinya; lebih senang menuntut orang lain berubah daripada dirinya yang berubah; menghendaki orang memaklumi dirinya dan mengerti akan kondisi dirinya; kurang senang orang lain yang dipromosikan, mengapa bukan dirinya ? ; kurang senang orang lain melebihi darinya; dan masih banyak hal-hal yang sudah diketahui bahwa itu tidak baik, namun sulit untuk merubahnya à inilah yang dikatakan ke-egoisan diri. Jadi jika dikatakan cinta itu perlu pengorbanan, artinya hal-hal inilah yang harus dikorbankan. Hal positif bahkan harus dipertahankan demi kepentingan cinta dan dinikmati bersama ! Harus diingat pengorbanan disini, lebih diartikan pada penguasaan diri yang baik, karena hanya pengusaan diri yang baik akan membangkitkan semangat untuk memikul beban yang biasanya terlalu mudah lost kontrol mengalir dengan seenaknya tanpa peduli perasaan orang lain, kemudian harus dikontrol dengan baik à tidak ada unsur pemaksaan diri atau dipaksakan oleh orang lain ! benar-benar dilakukan dengan kesadaran karena cinta itu sendiri !

Jumat, 02 Maret 2012

CARA MENYIKAPI KEGAGALAN

1. BERPIKIR POSITIF Ingat ! Kegagalan bukanlah hal yang harus ditakuti atau dihindari tetapi harus dihadapi. Karena kegagalan adalah proses pembelajaran menuju kesuksesan. Pikiran negatif tentang kegagalan, hanya akan menjadi penghalang besar bagi diri sendiri. Kita akan kehilangan energi untuk bangkit kembali karena selalu dibayang-bayangi oleh yang namaya kegagalan. Berfikir Positif adalah solusi terbaik. Karena hanya dengan melakukan itu mental kita akan semakin kuat. 2. Mencari penyebab kegagalan Harusnya reaksi yang timbul ketika menghadapi kegagalan, bukanlah menyalahkan orang lain tetapi belajarlah mengintrospeksi diri sendiri. Sehingga akan timbul suatu keinginan untuk mengetahui “mengapa” kegagalan ini terjadi. Secara umum faktor kegagalan ada dua yaitu : Faktor Internal dan FaktorEksternal. Faktor Internal merupakan faktor dari dalam diri. Kadang kita kurang memiliki semangat dan motivasi. Oleh karena itu, belajarlah untuk mandiri dengan memotifasi diri anda sendiri. Karena tidak ada seorang pun yang dapat merubah hidup kita menjadi lebih baik selain diri kita sendiri. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor dari luar misalnya kurangnya dukungan dari orang terdekat, persaingan yang sangat ketat, kurangnya fasilitas dll. 3. Buat penyelesaian terbaik Setelah berhasil menemukan penyebab dari kegagalan, segeralah mengatasinya. Susunlah langkah demi langkah cara penyelesaian dari kegagalan tersebut. Lakukanlah secara bertahap. Buat prioritas mana yang harus diselesaikan lebbih dahulu. Jangan melakukannya sekalian. Buatlah catatan tentang hal-hal yang membuat anda gagal, sehingga anda bisa mempelajari dan menemukan cara penyelesaiannya. 4. Mencari Potensi Diri Galilah dan kembangkan potenti yang pada diri anda. Dengan begitu, kesuksesan akan semakin dekat dengan anda. 5. Jeli dalam melihat peluang. Sehebat apapun atau sepintar apapun kita apabila tidak adanya kesempatan atau peluang untuk menunjukan kemampuan tetap saja kita tidak ada apa-apanya (nothing). Intinya, kita harus pandai-pandai dalam melihat peluang

KEGAGALAN ADALAH AWAL DARI SEBUAH KEBERHASILAN

Gagal, siapapun pasti pernah mengalaminya. Gagal, adalah suatu kata yang sangat berarti dalam kesuksesan. Banyak orang yang takut dengan kata gagal, bahkan tak sedikit yang frustasi karenanya. Namun, tiada indah sebuah kesuksesan bila tidak diawali dengan yang namanya kegagalan. Pemenang sejati adalah pemenang yang mampu mentolerir kegagalan yang dialami serta berjuang untuk meraih keberhasilan dan bukannya menyerah pada keadaan. Pepatah bijak mengatakan “Kegagalan adalah proses belajar yang harus dilalui untuk meraih sebuah kesuksesan. orang yang berusaha ada kemungkinan untuk gagal, tapi orang yang tidak berusaha sudah pasti adalah orang yang menemui kegagalan dan kekalahan”. Mari kita belajar dari sejarah Thomas Alfa Edison sang penemu bola lampu. Keberhasilan diperolehnya dipercobaan yang ke 1000 setelah 999 kali mengalami kegagalan. Keberhasilan akan diraih, apabila seseorang berani mengambil sebuah resiko dan tidak gentar pada yang namanya kegagalan. Seperti yang pernah ditulis oleh NAPOLEON HILL bahwa segala hal yang diciptakan atau diperoleh manusia dimulai dari wujud keinginan. Keinginan adalah tahap yang pertama untuk mengubah keadaan, dari abstrak ke bentuk nyata, tercipta dari suatu imajinasi, dimana rencana untuk transisi tersebut haruslah diciptakan dan disusun dengan baik. Sukses sebagai dasar dari mau dan berani menghadapi kegagalan dengan menganalisa dan mengevaluasi serta memperbaikinya.

GALAU TANDA TAK MAMPU

Galau, sebuah kata yang akhir-akhir ini nge-trend dikalangan remaja dan kaum muda di negeri ini. Kata yang menggambarkan suasana hati seseorang yang sedang kacau, bingung, resah, gelisah dan sedih. Merasa ada sesuatu yang ingin diutarakan namun belum tersampaikan, atau sesuatu yang ingin dilakukan namun belum terealisasikan. Apapun definisinya? Galau adalah sebuah penyikapan yang dilakukan oleh seseorang atas masalah yang menimpanya. Setiap orang memiliki masalah dengan kadar yang berbeda, perbedaan itu telah sedemikian sempurna hingga mustahil Allah memberikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh hambaNya. Allah menguji kita sesuai tingkat keimanan kita kepada-Nya. Ujian dari Allah bertujuan untuk membuktikan kebenaran keyakinan keimanan seseorang, apakah ia layak disebut orang beriman ataukan orang munafik yang hanya menampakkan zahirnya dan menyembunyikan batinnya. Penggalau adalah sedikit orang yang tak mampu menyalurkan resah mereka dengan cara yang benar, padahal cukuplah Allah bagi kita, tidak ada Tuhan selain diriNya. Hanya kepadaNya kita bertawakkal.." Status berisi keluhan, kegalauan, kebimbangan kadang ditulis dengan berlebihan, padahal mengeluh tidak menyelesaikan masalah yang menimpanya. Galau tidak memberikan solusi atas masalah seseorang. Galau hanya menambah beban bagi pelakunya. Kegalauan seseorang menunjukkan bahwa ia tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, padahal Allah telah berjanji bahwa Allah SWT tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Penggalau adalah orang yang tak mampu menemukan solusi yang hakiki. Mereka mencari solusi pada tempat yang mustahil memberikan solusi. Padahal sudah jelas bahwa sabar dan shalat adalah sebaik-baik cara untuk mendapatkan solusi yang hakiki. Allah SWT adalah Rabb yang Maha Baik, maka apapun yang Dia tetapkan adalah kebaikan. Penggalau tak mampu memahami bahwa semua yang Allah tetapkan kepada makhluk-Nya adalah baik. Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.Orang yang galau adalah orang yang tak mampu mengetahui hakikat dari ujian yang menimpa dirinya padahal sungguh tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada diri kita melainkan telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Allah SWT menciptakan kita. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Orang-orang yang galau adalah orang yang belum mampu bersyukur, padahal sesungguhnya ujian dan cobaan, susah dan senang, gagal dan sukses semua adalah nikmat yang patut kita syukuri. Nikmat karena sungguh terdapat hikmah bagi orang-orang yang berfikir. Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusan adalah kebaikan baginya, dan hal ini tidak diberikan kepada seorangpun kecuali orang mukmin. Jika mendapat kesenangan ia bersyukur dan itu adalah baik baginya, dan jika ditimpa bencana maka ia selalu bersabar dan itu adalah baik baginya. Kesenangan, kesuksesan dan kenikmatan mengajarkan kita bagaimana bersyukur dan lebih memacu dalam berbuat kebaikan sehingga Allah pun menambahkan nikmat-Nya lebih banyak lagi. Sedangkan ujian, cobaan, kesusahan dan kegagalan akan membuat kita lebih berhati-hati dan merupakan sebuah peringatan dari Allah SWT agar tidak larut dalam kemaksiatan. Penggalau adalah orang yang tak mampu memahami bahwa masalah yang menimpanya adalah ujian yang dapat meningkatkan derajatnya disisi Allah. Bagai seseorang yang akan naik kelas maka pasti akan diuji terlebih dahulu, jika ia mampu menyelesaikan ujian itu ia akan lulus, namun jika gagal maka ia akan tetap pada kelasnya. Begitupun ujian dalam kehidupan ini, berat dan ringannya ujian di sesuaikan dengan kedudukannya dihadapan Allah. Para nabi adalah orang yang paling banyak mendapat ujian. Seseorang diuji berdasar tingkat ketaatannya kepada Allah SWT. Jika ia adalah orang yang kuat agamanya, maka kuat pula ujian baginya. Bagai sebuah permisalan semakin tinggi pohon semakin besar angin yang menerpanya. Orang yang sedang galau adalah orang yang tak mampu bersabar atas ujian dari Allah SWT. Merasa diri mereka sebagai orang yang paling menderita, mengumbar seakan-akan lemah tak berdaya. Padahal sesungguhnya musibah dan masalah adalah sarana untuk melatih kesabaran. Kita tidak akan dapat bertahan dalam sebuah kebaikan kecuali dengan bersabar. Kita tidak dapat mentaati Allah SWT dan menjauhi kebatilan kecuali dengan sabar. Surga adalah hadiah tertinggi bagi orang-orang yang sabar dalam ujian.Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran kamu.